RESIDENT EVIL 5 REVIEW VERSI INDONESIA

RESIDENT EVIL 5

Pembuat : Capcom

Penerbit : Capcom

Genre : Survival Horror, Action

Pemain : Single & Multiplayer

Tanggal Rilis : 15 September 2009

Persyaratan PC : (minimum) Windows XP/Vista; prosesor Core 2 Duo 1,8Ghz;memory 1GB RAM;kartu grafis 256MB; ruang hardisk 8GB

Situs web : www.residentevil.com



Jangan mengaku gamer sejati jika tidak mengenal Resident Evil (RE)

Meskipun bukan penggemar game horor’ anda pasti sudah familiar dengan popularitas RE yang dibesut Capcom untuk platform Playstation sejak 1996 ini. Sangking Bekennya, setiap serinya pasti mencetak sukses.

Tahun ini, empat tahun setelah Resident Evil 4 dirilis, seri kelimanya akhirnya hadir juga. Berkat teknologi visula game yang berkembang pesat, kualitas RE 5 berhasil melebihi yang diharapkan dari sebuah game horor petualangan PC.

Skenario Gaya Lama

Permainan dimulai dengan kisah agen Chris Redfield dan Sheva Alomar dari Bioterrorism Security Assessment Alliance yang memimpin misi bersama sepasukan tentara di sebuah negara fiktif bernama Kijuju di Afrika. Misinya adalah menghentikan kasus penjualan senjata biologis. Tapi, tak disangka, mereka disambut oleh perlawanan keras dari warga Kijuju yang telah berubah menjadi mayat hidupakibat virus zombie.

Nah, selagi bertempur mengalahkan para zombie, Redfield menemukan bahwa pelaku kejahatan yang mereka buru diduga mengetahui keberadaan mantan rekan kerjanya yang menghilang, Jill Valentine. Alhasil, misi mereka sontak menjadi perjuangan pribadi untuk menyelamatkan sang teman.

Ya, skenario dan karakter game ini masih bergaya lama, memadukan teori konspirasi dan drama. Tapi tak perlu antipati bagi Anda yang anti cerita model beginian, karena, di sepanjang permainan, Anda dijamin puas dengan tampilan visualnya yang mantap,

Detailnya mantap

Resident Evl 5 menyajikan detail yang luar biasa, terutama ketika dimainkan di PC dengan Resolusi maksimal 2560 X 1600 piksel. Gambarnya terlihat sangat realistis, misalnya pada adegan ledakan yang menimbulkan gas panas berwarna kuning. Saking detailnya, kulit warga desa yang berada di dekat ledakan juga terlihat seperti benar-benar terkena efeknya.

Selain visual, Capcom juga memperbarui jalannya permainan. Tak seperti empat seri sebelumnya yang kental bernuansa horor, RE 5 dibuat ala game action. Nuansa seramnya masih ada, tapi bukan lagi utama.

Seperti pada game sebelumnya, Anda tidak bisa bergerak saat menembak, mengarahkan senjata, atau mengisi peluru. Keterbatasan ini mungkin terasa menggangu, tapi disisi lain berguna menjaga situasi tetap tegang. Jdi, ketika ada belasan musuh yang menyerang sementara senjata Anda hanya bisa berisi enam peluru, Anda dijamin bakal mulai berkeringat. Game ini juga tidak menyediakan jeda saat permainan.

Resident Evil 5 bisa dimainkan dengan gamepad, tai cenderung terasa lebih nyaman jika menggunakan mouse. Pengaturan default untuk mouse dan keyboard yang disediakan oleh Capcom terbilang sudah pas, Sehingga Anda tak perlu lagi mengubah apapun.

Secara keseluruhan, Resident Evil 5 berkulitas jempolan. Tak ada tekstur yang berlebihan, kendali yang meleset atau jalan permainan yang tersendat.

Gambarnya juga bisa ditampilkan pada 30 frame per detik meski dimainkan di sistem operasi yang agak lawas. Setiap adegan yang ditampilkan, pada thriller modus single-player maupun co-op selalu terlihat dan menarik. Modus Mercenary pada co-op juga layak dicicipi.